Proses Ajaib Tubuh Saat Intermittent Fasting
Fajar - Friday, 12 September 2025 | 05:33 PM


Gudnus - Intermittent Fasting (IF) belakangan banyak dibicarakan bukan hanya karena bisa membantu menurunkan berat badan, tetapi juga karena kaitannya dengan sebuah proses penting di dalam tubuh yang disebut autofagi. Istilah ini mungkin terdengar asing, tetapi di dunia medis, autofagi dianggap sebagai salah satu mekanisme alami yang penting bagi kesehatan sel. Saya bukan praktisi kesehatan atau peneliti langsung di bidang ini, namun melalui literatur medis dan sumber penelitian, saya akan mencoba menjelaskan apa itu autofagi, bagaimana kaitannya dengan IF, dan mengapa banyak orang menyebutnya sebagai proses ajaib tubuh.
Apa Itu Autofagi
Secara sederhana, autofagi adalah proses daur ulang alami di dalam sel tubuh. Saat sel mengalami kerusakan atau sudah tua, tubuh memiliki mekanisme untuk menghancurkan dan memanfaatkan kembali bagian-bagian yang masih bisa digunakan. Proses ini penting untuk menjaga agar sel tetap sehat, mencegah penumpukan kerusakan, dan mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Peneliti Jepang, Yoshinori Ohsumi, bahkan menerima Nobel pada tahun 2016 karena penelitiannya tentang autofagi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran proses ini dalam kesehatan.
Hubungan Intermittent Fasting dengan Autofagi
Autofagi tidak terjadi setiap saat. Tubuh biasanya memicu proses ini ketika berada dalam kondisi kekurangan energi, misalnya saat berpuasa. Intermittent Fasting memberi jeda waktu cukup lama bagi tubuh untuk menghentikan proses pencernaan dan mulai beralih pada mekanisme pemeliharaan sel, termasuk autofagi. Banyak sumber menyebut bahwa autofagi mulai aktif setelah puasa berlangsung sekitar 14–16 jam. Inilah salah satu alasan mengapa metode IF 16/8 cukup populer, karena selain mudah dijalankan, jendela puasa tersebut sudah bisa membantu mengaktifkan proses ini.
Manfaat Autofagi bagi Tubuh
Penelitian awal menunjukkan bahwa autofagi memiliki sejumlah manfaat, di antaranya:
- Membantu membersihkan sel rusak dan mencegah penumpukan yang bisa memicu penyakit.
- Berperan dalam perlambatan proses penuaan.
- Mendukung daya tahan tubuh dengan menjaga kesehatan sel.
- Berpotensi menurunkan risiko penyakit serius seperti kanker atau penyakit neurodegeneratif, meski penelitian pada manusia masih terus berkembang.
Hal yang Perlu Diingat
Meskipun terdengar menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai autofagi pada manusia masih dalam tahap perkembangan. Tidak semua klaim bisa dipastikan berlaku sama pada setiap orang. Selain itu, menjalankan IF sebaiknya tidak hanya fokus pada puasa, tetapi juga memperhatikan kualitas makanan ketika berada di jendela makan. Bagi orang dengan kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mencoba metode ini.
Autofagi adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga sel tetap sehat dengan cara mendaur ulang bagian yang rusak. Intermittent Fasting dapat membantu memicu proses ini, sehingga tidak heran banyak orang tertarik menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat. Walaupun belum semua manfaatnya terbukti secara menyeluruh pada manusia, pemahaman tentang autofagi memberi gambaran bahwa tubuh kita memiliki cara unik untuk melindungi diri.
Next News

Males Nge-Gym? Tetap Sehat di Rumah, Nggak Pakai Mahal!
in 13 minutes

Kesalahan Umum Saat Sarapan dan Dampaknya bagi Kesehatan
11 days ago

Rahasia Sarapan Sehat: Energi dan Fokus Optimal Sejak Pagi
11 days ago

Digital Wellbeing 2025: Cara Sehat Mengatur Waktu Layar & Teknologi
13 days ago

Manfaat Olahraga Pagi Saat Udara Masih Sejuk di Musim Kemarau
21 days ago

5 Kesalahan Umum Pemula Saat Intermittent Fasting
25 days ago

Manfaat Intermittent Fasting untuk Kesehatan Otak dan Mental
25 days ago

Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Saat Intermittent Fasting
25 days ago

Rahasia Intermittent Fasting: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat
a month ago