Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan Saat Intermittent Fasting
Fajar - Friday, 12 September 2025 | 08:00 AM


Gudnus - Banyak orang yang baru mencoba Intermittent Fasting (IF) merasa bingung: “Sebenarnya, saat IF boleh makan apa aja sih? Minum apa aja yang aman? Terus, ada nggak makanan yang harus dihindari biar hasilnya maksimal?”
Biar nggak bingung, artikel ini saya rangkum dari pendapat dokter gizi dan penelitian ilmiah, jadi kamu bisa punya gambaran jelas sebelum mencoba IF.
Minuman yang Aman Saat Fase Puasa
Saat puasa IF, kuncinya adalah jangan mengonsumsi kalori. Artinya, ada beberapa minuman yang bisa menemani tanpa membuat puasa batal:
- Air Putih : Wajib! Air membantu tubuh tetap terhidrasi, mengurangi rasa lapar, dan menjaga metabolisme tetap lancar.
- Kopi Hitam : Tanpa gula, tanpa krim. Kandungan kafein bisa menekan nafsu makan dan meningkatkan fokus.
- Teh Tawar / Green Tea : Teh tanpa pemanis bisa memberi efek menenangkan sekaligus membantu metabolisme.
- Air Soda (Sparkling Water) : Asalkan tanpa tambahan gula atau pemanis buatan, boleh dikonsumsi.
Tips pribadi: saat awal-awal IF, saya sering merasa “lapar palsu”. Minum kopi hitam pahit cukup membantu menahan godaan ngemil pagi hari.
Makanan yang Dianjurkan di Jendela Makan
Intermittent Fasting bukan alasan untuk makan sembarangan saat “jam bebas”. Kualitas makanan tetap jadi kunci. Pilih yang padat gizi dan memberi energi stabil.
- Protein berkualitas: ayam, telur, ikan, tahu, tempe.
- Lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun.
- Karbohidrat kompleks: nasi merah, oatmeal, ubi, kentang.
- Sayur dan buah segar: kaya serat dan vitamin.
Studi di Harvard Health Publishing menyebutkan, pola makan seimbang selama IF berperan penting dalam menjaga sensitivitas insulin dan mencegah lonjakan gula darah.
Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari
Beberapa pilihan justru bisa mengganggu hasil IF:
- Makanan tinggi gula: permen, kue, minuman manis. Bisa bikin insulin melonjak.
- Gorengan berlebihan: tinggi kalori, tapi rendah nutrisi.
- Makanan olahan & cepat saji: burger instan, mie instan, sosis kemasan.
- Minuman bersoda manis & alkohol: selain menambah kalori, juga bisa merusak metabolisme.
Catatan Penting untuk Pemula
Tidak semua orang cocok dengan IF. Beberapa golongan yang perlu berhati-hati atau konsultasi dulu dengan dokter:
- Ibu hamil atau menyusui.
- Penderita diabetes yang konsumsi obat rutin.
- Orang dengan riwayat gangguan makan.
- Mereka yang punya berat badan terlalu rendah.
Intermittent Fasting bisa jadi cara efektif untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki metabolisme. Tapi, hasilnya akan jauh lebih baik jika dipadukan dengan makanan bernutrisi. Ingat, bukan cuma kapan kamu makan yang penting, tapi juga apa yang kamu makan. Kalau kamu baru memulai, cobalah metode sederhana (seperti 16/8) dan isi jendela makanmu dengan protein, serat, dan lemak sehat.
Next News

Males Nge-Gym? Tetap Sehat di Rumah, Nggak Pakai Mahal!
in 15 minutes

Kesalahan Umum Saat Sarapan dan Dampaknya bagi Kesehatan
11 days ago

Rahasia Sarapan Sehat: Energi dan Fokus Optimal Sejak Pagi
11 days ago

Digital Wellbeing 2025: Cara Sehat Mengatur Waktu Layar & Teknologi
13 days ago

Manfaat Olahraga Pagi Saat Udara Masih Sejuk di Musim Kemarau
21 days ago

5 Kesalahan Umum Pemula Saat Intermittent Fasting
25 days ago

Proses Ajaib Tubuh Saat Intermittent Fasting
25 days ago

Manfaat Intermittent Fasting untuk Kesehatan Otak dan Mental
25 days ago

Rahasia Intermittent Fasting: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat
a month ago