Hari Dunia

Hari Listrik Nasional: Energi untuk Menerangi Negeri

Fajar - Monday, 27 October 2025 | 12:25 PM

Background
Hari Listrik Nasional: Energi untuk Menerangi Negeri

Asal Usul Hari Listrik Nasional

Gudnus - Setiap tanggal 27 Oktober, Indonesia memperingati Hari Listrik Nasional (HLN). Peringatan ini menjadi simbol dari perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam menghadirkan energi listrik ke seluruh penjuru negeri.

Hari Listrik Nasional pertama kali diperingati pada tahun 1945, setelah pemerintah membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Lembaga ini menjadi cikal bakal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang kita kenal sekarang.

Penetapan tanggal 27 Oktober merujuk pada hari di mana bangsa Indonesia resmi mengambil alih aset kelistrikan dari tangan penjajah dan mulai mengelolanya secara mandiri.

Perjalanan Listrik di Indonesia

Pada masa awal kemerdekaan, akses listrik hanya tersedia di kota-kota besar. Masyarakat pedesaan masih menggunakan lampu minyak tanah atau penerangan alami.

Namun seiring waktu, pemerintah mulai memperluas jaringan listrik hingga ke pelosok daerah. Proyek listrik masuk desa menjadi langkah nyata untuk pemerataan energi nasional.

Pada dekade 1980-an hingga 2000-an, PLN gencar membangun pembangkit listrik tenaga air, diesel, dan uap untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat. Kini, Indonesia juga mulai mengembangkan sumber energi baru terbarukan seperti tenaga surya, panas bumi, dan angin untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Peran PLN dalam Menerangi Negeri

Sebagai badan usaha milik negara, PLN memegang peran penting dalam menjaga pasokan listrik agar tetap stabil dan terjangkau. Melalui berbagai program seperti Bright PLN Mobile, Green Energy, dan Smart Grid, perusahaan ini terus berinovasi agar pelayanan lebih efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, PLN juga berkomitmen untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Jika di awal kemerdekaan rasio elektrifikasi Indonesia hanya sekitar 10 persen, kini telah mencapai lebih dari 99 persen pada tahun 2025. Capaian ini menandakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia sudah menikmati akses listrik.

Makna Hari Listrik Nasional di Era Modern

Peringatan Hari Listrik Nasional bukan hanya sekadar perayaan, melainkan juga refleksi atas pentingnya energi dalam kehidupan sehari-hari. Listrik kini bukan sekadar penerangan, tetapi juga penopang utama berbagai sektor ekonomi seperti industri, pendidikan, dan kesehatan.

Tanpa listrik, kegiatan digital, transportasi, dan komunikasi modern tidak akan berjalan lancar. Karena itu, menjaga pasokan energi yang bersih dan berkelanjutan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

Hari Listrik Nasional juga menjadi momen untuk mengapresiasi para pekerja di lapangan. Mereka adalah garda terdepan yang memastikan aliran listrik tetap menyala, bahkan di tengah kondisi ekstrem seperti bencana atau cuaca buruk.

Menuju Masa Depan Energi Hijau

Tantangan baru bagi sektor kelistrikan Indonesia adalah beralih menuju energi hijau. Pemerintah menargetkan 23 persen bauran energi nasional berasal dari sumber terbarukan pada tahun 2025.

Pembangunan pembangkit tenaga surya di wilayah timur Indonesia, pengembangan panas bumi di Jawa Barat, hingga pemanfaatan tenaga air di Sulawesi adalah langkah nyata untuk mencapai target tersebut.

Dengan kolaborasi dan inovasi, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan sistem kelistrikan yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan untuk generasi masa depan.

Kesimpulan

Hari Listrik Nasional mengingatkan kita bahwa listrik bukan hanya sumber energi, tetapi juga simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan. Dari perjuangan para perintis hingga teknologi energi modern, perjalanan listrik Indonesia menunjukkan komitmen besar untuk menerangi setiap sudut negeri.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, energi listrik akan terus menjadi cahaya bagi kehidupan masyarakat Indonesia, sekarang dan di masa depan.