Health

Sejarah Berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perannya bagi Kesehatan Bangsa

Fajar - Friday, 24 October 2025 | 06:54 AM

Background
Sejarah Berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perannya bagi Kesehatan Bangsa

Awal Mula Lahirnya IDI

Gudnus - Ikatan Dokter Indonesia atau IDI resmi berdiri pada 24 Oktober 1950 di Yogyakarta. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Dokter Nasional yang kita peringati setiap tahun.

Pada masa itu, Indonesia baru beberapa tahun merdeka. Dunia kesehatan masih tersebar dan belum memiliki wadah yang menyatukan tenaga medis dari seluruh daerah. Melalui semangat kebersamaan, para dokter Indonesia berinisiatif membentuk organisasi profesi yang dapat memperkuat peran dokter dalam membangun bangsa.

Organisasi ini bukan hanya tempat berhimpun, tetapi juga simbol perjuangan profesi medis yang berdedikasi untuk melayani rakyat dan menjaga martabat dokter Indonesia.

Tujuan Dibentuknya IDI

IDI berdiri dengan misi utama:

“Meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia setinggi-tingginya.”

Namun lebih dari itu, IDI juga berfungsi untuk:

  • Menjaga standar etika dan profesionalisme dokter.
  • Mendorong pemerataan tenaga medis di seluruh Indonesia.
  • Menjadi mitra pemerintah dalam kebijakan kesehatan nasional.
  • Memberi perlindungan dan pengembangan bagi dokter di berbagai daerah.

Sejak awal berdiri, IDI juga berkomitmen agar profesi dokter tidak hanya fokus pada praktik medis, tetapi juga aktif dalam pendidikan, riset, dan pelayanan sosial.

Peran IDI dalam Perkembangan Kesehatan Nasional

1. Penjaga Etika Profesi

IDI berperan sebagai lembaga yang memastikan setiap dokter bekerja sesuai Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). Kode etik ini menjadi panduan moral bagi dokter dalam menghadapi dilema medis, menjaga kerahasiaan pasien, dan bertindak profesional di segala situasi.

2. Mitra Strategis Pemerintah

Dalam banyak kebijakan kesehatan nasional, IDI menjadi salah satu organisasi yang didengar pendapatnya — baik terkait distribusi tenaga medis, pandemi, hingga pembaruan kurikulum kedokteran. Kolaborasi ini penting agar kebijakan tidak hanya bersifat administratif, tapi juga berpihak pada kebutuhan masyarakat.

3. Penanganan Krisis dan Bencana

Dalam berbagai situasi darurat seperti gempa, banjir, atau pandemi COVID-19, IDI berperan aktif mengerahkan relawan dokter untuk turun langsung ke lapangan. Semangat ini menunjukkan nilai solidaritas dan kemanusiaan yang menjadi ruh utama profesi dokter.

4. Peningkatan Kompetensi Dokter

Melalui pelatihan, seminar, dan konferensi nasional, IDI terus memperbarui wawasan para dokter agar sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran modern. Pendidikan berkelanjutan ini memastikan dokter Indonesia tetap kompetitif di tingkat global.

IDI di Era Modern

Kini, lebih dari 200.000 dokter tergabung dalam organisasi ini, mencakup berbagai bidang spesialisasi dan wilayah. IDI juga telah bertransformasi secara digital, dengan sistem keanggotaan online dan program edukasi daring yang memudahkan dokter di daerah terpencil.

Selain itu, IDI aktif bekerja sama dengan lembaga internasional seperti WHO dan UNICEF dalam program vaksinasi, kesehatan ibu dan anak, serta penanganan penyakit menular. Kolaborasi lintas negara ini menunjukkan bahwa dokter Indonesia tidak hanya berperan di dalam negeri, tetapi juga di panggung global.

Makna Hari Dokter Nasional bagi IDI

Setiap 24 Oktober, IDI mengajak seluruh dokter dan masyarakat untuk merenungkan kembali makna profesi medis: mengabdi dengan hati dan ilmu. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajakan untuk memperkuat solidaritas dan tanggung jawab sosial terhadap kesehatan bangsa.

Melalui berbagai kegiatan sosial, seperti bakti kesehatan, donor darah, hingga penyuluhan masyarakat, IDI berupaya menjaga hubungan erat antara dokter dan masyarakat.

Kesimpulan

Sejak berdirinya tahun 1950, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menjadi tonggak penting dalam dunia kesehatan nasional. Lebih dari sekadar organisasi profesi, IDI adalah wadah pengabdian, tempat berbagi pengetahuan, dan simbol etika bagi setiap dokter di negeri ini.

Di tengah perubahan zaman, semangat IDI tetap sama:

Menjaga kesehatan rakyat dan martabat profesi, demi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.