Health

Dampak Psikologis dari Obesitas dan Cara Mengatasinya

Fajar - Monday, 13 October 2025 | 03:21 PM

Background
Dampak Psikologis dari Obesitas dan Cara Mengatasinya

Gudnus - Ketika membicarakan obesitas, sebagian besar orang langsung memikirkan dampak fisik — seperti risiko diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung. Namun, dampak psikologis dari obesitas sering kali terlupakan, padahal sama pentingnya.

Menurut berbagai studi, termasuk laporan World Health Organization (WHO), individu dengan obesitas lebih rentan mengalami stres, depresi, rendah diri, hingga kecemasan sosial.

Stigma Sosial dan Body Image

Salah satu faktor yang memperberat kondisi psikologis pada obesitas adalah stigma sosial. Masyarakat kerap mengaitkan berat badan dengan kemalasan atau kurangnya disiplin, padahal kenyataannya jauh lebih kompleks.

Akibatnya, banyak orang dengan obesitas merasa dihakimi, diabaikan, bahkan mengalami diskriminasi di tempat kerja atau lingkungan sosial. Perasaan ini bisa menimbulkan penurunan kepercayaan diri dan body image negatif, yaitu pandangan buruk terhadap tubuh sendiri.

Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat berujung pada gangguan makan (eating disorder) atau menarik diri dari pergaulan.

Hubungan Antara Obesitas dan Kesehatan Mental

Ada hubungan dua arah antara obesitas dan kesehatan mental.

  • Di satu sisi, obesitas dapat memicu stres dan depresi karena stigma serta tekanan sosial.
  • Di sisi lain, depresi juga dapat meningkatkan risiko obesitas, karena beberapa orang cenderung mencari kenyamanan lewat makan berlebih (emotional eating).

Siklus ini bisa menjadi lingkaran yang sulit diputus, terutama tanpa dukungan psikologis yang memadai.

Dukungan Sosial Jadi Kunci

Mengatasi dampak psikologis obesitas tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan dukungan sosial dan empati dari keluarga, teman, hingga tenaga kesehatan.

Langkah-langkah sederhana seperti:

  • Tidak mengomentari bentuk tubuh orang lain secara negatif
  • Memberi dukungan saat mereka berusaha hidup sehat
  • Mendengarkan tanpa menghakimi

Dapat membantu seseorang dengan obesitas merasa lebih diterima dan termotivasi untuk memperbaiki diri.

Langkah Mengatasi Dampak Psikologis

Selain dukungan sosial, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak psikologis obesitas:

  1. Konsultasi dengan psikolog atau konselor
  2. Terapi kognitif-perilaku (CBT) bisa membantu memperbaiki pola pikir negatif dan membangun kembali kepercayaan diri.
  3. Olahraga ringan secara rutin
  4. Aktivitas fisik dapat meningkatkan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan kecemasan.
  5. Fokus pada kesehatan, bukan angka di timbangan
  6. Tujuannya bukan sekadar “kurus”, tapi lebih ke menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
  7. Kurangi paparan media yang tidak realistis
  8. Media sosial sering menampilkan standar tubuh yang tidak sesuai kenyataan. Ingat, setiap tubuh punya bentuk dan ritme berbeda.

Menemukan Keseimbangan Diri

Obesitas bukan identitas, melainkan kondisi yang bisa dikelola. Kunci utama bukan hanya pada perubahan fisik, tapi juga pemulihan mental dan penerimaan diri.

Ketika seseorang belajar mencintai tubuhnya sambil tetap menjaga kesehatan, proses menuju hidup sehat menjadi lebih ringan dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Dampak psikologis obesitas bisa sama seriusnya dengan dampak fisik. Dengan dukungan sosial, konseling, dan gaya hidup yang seimbang, setiap orang bisa keluar dari lingkaran stigma dan kembali merasa berharga.

Perubahan sejati dimulai bukan dari angka di timbangan, tapi dari cara kita memandang diri sendiri.

Sumber : World Health Organization (WHO, 2024), Kementerian Kesehatan RI, American Psychological Association (APA).