Technology

Smartwatch vs Smartband: Mana yang Lebih Cocok untuk Olahraga?

Fajar - Monday, 13 October 2025 | 07:25 PM

Background
Smartwatch vs Smartband: Mana yang Lebih Cocok untuk Olahraga?

Gudnus - Dalam beberapa tahun terakhir, perangkat wearable seperti smartwatch dan smartband semakin populer di kalangan pecinta olahraga. Keduanya dirancang untuk membantu pengguna memantau aktivitas tubuh, namun sering kali membuat orang bingung: sebenarnya, mana yang lebih cocok untuk kebutuhan olahraga harian?

Mari kita bahas perbedaannya satu per satu agar kamu bisa menentukan pilihan yang paling pas.

Bentuk dan Kenyamanan

Secara tampilan, smartband biasanya memiliki desain lebih ramping dan ringan. Cocok bagi kamu yang ingin perangkat sederhana tanpa terasa berat di pergelangan tangan. Sementara itu, smartwatch hadir dengan layar lebih besar dan desain yang menyerupai jam tangan klasik atau modern.

Untuk aktivitas seperti lari atau gym, smartband lebih nyaman karena tidak mengganggu pergerakan. Tapi jika kamu suka tampilan stylish sekaligus fungsional, smartwatch jadi pilihan yang lebih fleksibel — bisa untuk olahraga sekaligus aktivitas harian.

Fitur Olahraga dan Kesehatan

Kedua perangkat sama-sama menawarkan fitur pelacak aktivitas seperti langkah kaki, detak jantung, dan kalori terbakar. Namun, smartwatch umumnya memiliki fitur yang lebih lengkap:

  • GPS bawaan, untuk melacak rute olahraga tanpa harus membawa ponsel.
  • Pemantau oksigen darah (SpO2) dan sensor suhu tubuh.
  • Mode olahraga lebih banyak, dari yoga hingga berenang.

Sedangkan smartband biasanya memiliki fitur dasar seperti step counter dan sleep tracker, yang sudah cukup untuk kebutuhan ringan seperti jalan kaki atau bersepeda santai.

Jadi, jika kamu rutin berolahraga intens, smartwatch lebih unggul dalam hal presisi dan data yang disajikan.

Daya Tahan Baterai

Dalam hal baterai, smartband jelas juara. Karena layarnya kecil dan fiturnya lebih sedikit, smartband bisa bertahan hingga 10–14 hari sekali isi daya.

Smartwatch, dengan layar besar dan fitur GPS aktif, biasanya hanya mampu bertahan 2–5 hari tergantung pemakaian.

Jadi, bagi kamu yang ingin perangkat praktis tanpa sering mengisi ulang, smartband lebih efisien.

Harga dan Value for Money

Ini bagian yang paling sering jadi pertimbangan.

  • Smartband umumnya dijual di kisaran Rp300 ribu – Rp800 ribu, cocok untuk pemula atau yang baru ingin mulai hidup aktif.
  • Smartwatch punya rentang harga lebih lebar, dari Rp1 juta – Rp10 juta tergantung fitur dan merek.

Namun kini banyak smartwatch entry-level seperti Amazfit Bip, Redmi Watch 3, atau Huawei Fit SE yang menawarkan fitur lengkap dengan harga terjangkau di bawah Rp2 juta.

Integrasi dan Tampilan

Smartwatch juga lebih unggul dalam integrasi aplikasi dan notifikasi. Kamu bisa menerima pesan, menjawab panggilan, bahkan mengontrol musik langsung dari pergelangan tangan.

Sementara smartband hanya menampilkan notifikasi tanpa interaksi lanjut. Jadi, untuk pengguna aktif yang juga butuh konektivitas tinggi, smartwatch jelas lebih praktis.

Kesimpulan

Baik smartwatch maupun smartband sama-sama punya keunggulan masing-masing:

Pada akhirnya, pilihan tergantung pada gaya hidup dan kebutuhanmu. Bila kamu hanya butuh alat sederhana untuk menghitung langkah, smartband sudah cukup. Tapi jika ingin perangkat yang bisa memantau kesehatan sekaligus mendukung performa olahraga, smartwatch adalah investasi terbaik.

Sumber: TechRadar, DetikInet, Gadget360, dan ulasan pengguna di komunitas wearable Indonesia.