Technology

Sejarah Huawei: Dari Perusahaan Lokal China hingga Raksasa Teknologi Dunia

Fajar - Friday, 24 October 2025 | 04:03 PM

Background
Sejarah Huawei: Dari Perusahaan Lokal China hingga Raksasa Teknologi Dunia

Awal Berdirinya Huawei

Gudnus - Huawei didirikan pada tahun 1987 oleh Ren Zhengfei, seorang mantan insinyur di Tentara Pembebasan Rakyat China. Awalnya, Huawei hanyalah perusahaan kecil yang menjual peralatan telekomunikasi sederhana di kota Shenzhen — yang saat itu masih berkembang menjadi pusat industri.

Nama “Huawei” sendiri berasal dari dua karakter Mandarin: 华 (Hua) yang berarti “Tionghoa” dan 为 (Wei) yang berarti “berprestasi” atau “tindakan besar.” Maknanya: “Keberhasilan bagi Tiongkok.”

Ren Zhengfei memulai bisnis ini dengan visi sederhana: membangun kemampuan teknologi dalam negeri agar China tidak selamanya bergantung pada impor perangkat luar negeri.

Perjalanan Menuju Industri Telekomunikasi

Pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, Huawei mulai memproduksi switch telekomunikasi (PBX) sendiri, menandai langkah awal menuju inovasi teknologi lokal. Tahun 1993 menjadi titik penting — Huawei mengembangkan C&C08, sistem pertukaran digital lokal pertama di China yang sukses secara komersial.

Kesuksesan ini membuat Huawei dipercaya untuk memasok peralatan telekomunikasi ke berbagai wilayah pedesaan di China. Dari sini, Huawei mulai menancapkan reputasinya sebagai perusahaan teknologi nasional yang mandiri dan efisien.

Ekspansi Global dan Inovasi Teknologi

1. Masuk ke Pasar Internasional

Memasuki tahun 2000-an, Huawei mulai menembus pasar global dengan strategi agresif: menawarkan produk berkualitas dengan harga lebih kompetitif. Huawei menandatangani kerja sama besar dengan perusahaan Eropa seperti Vodafone, BT, dan Deutsche Telekom.

Dengan pendekatan riset mendalam dan adaptasi lokal di tiap negara, Huawei tumbuh pesat dan menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar ketiga di dunia pada 2009.

2. Lahirnya Divisi Smartphone

Tahun 2010 menjadi babak baru ketika Huawei merilis smartphone pertamanya di bawah merek sendiri. Model seperti Huawei Ascend memperkenalkan dunia pada kualitas hardware kuat dan kamera inovatif dengan harga lebih terjangkau.

Namun, puncak ketenaran datang ketika seri Huawei P dan Mate diluncurkan. Berkolaborasi dengan merek kamera ternama Leica, Huawei menghadirkan fitur fotografi yang menyaingi iPhone dan Samsung Galaxy.

Pada tahun 2019, Huawei bahkan berhasil menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia, mengalahkan Apple dalam penjualan global.

Tantangan Besar: Sanksi dan Larangan Dagang

Kesuksesan Huawei tidak lepas dari kontroversi. Pada 2019, pemerintah Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam Entity List, melarang perusahaan-perusahaan AS seperti Google dan Qualcomm bekerja sama dengannya.

Akibatnya, smartphone Huawei kehilangan akses ke layanan Google seperti Play Store dan Gmail, yang sempat menurunkan popularitasnya di pasar global. Namun, Huawei merespons dengan cepat — meluncurkan sistem operasi sendiri bernama HarmonyOS, serta mengembangkan chip Kirin melalui anak perusahaannya, HiSilicon.

Menurut pakar teknologi dari TechRadar Asia, langkah Huawei mengembangkan ekosistem mandiri ini merupakan “langkah berani yang memperlihatkan kemampuan riset dan inovasi sejati dari perusahaan asal Asia.”

Huawei Saat Ini: Beradaptasi dan Bangkit

Meski terpukul oleh sanksi, Huawei tetap bertahan. Kini, perusahaan ini berfokus pada:

  • Jaringan 5G dan 6G,
  • Teknologi AI (Artificial Intelligence),
  • Komputasi awan (cloud computing), dan
  • Perangkat IoT (Internet of Things).

Selain itu, Huawei juga memperluas bisnisnya ke sektor otomotif pintar dan energi digital — seperti Huawei DriveONE untuk kendaraan listrik dan FusionSolar untuk sistem tenaga surya.

Dalam laporan keuangannya tahun 2024, Huawei mencatat peningkatan pendapatan lebih dari 9%, menunjukkan bahwa perusahaan ini telah berhasil keluar dari krisis dengan strategi diversifikasi yang matang.

Filosofi dan Budaya Kerja Huawei

Salah satu faktor kunci kesuksesan Huawei adalah budaya kerja disiplin dan fokus pada riset. Lebih dari 50% karyawannya bekerja di bidang penelitian dan pengembangan (R&D) — sesuatu yang jarang ditemukan di perusahaan sejenis.

Ren Zhengfei sering menekankan pentingnya “wolf culture,” yaitu budaya kerja yang gigih, cepat beradaptasi, dan berorientasi pada hasil. Budaya ini menjadi fondasi ketahanan Huawei menghadapi berbagai tekanan global.

Kesimpulan

Dari perusahaan kecil di Shenzhen hingga menjadi ikon teknologi global, perjalanan Huawei adalah kisah tentang inovasi, ketahanan, dan ambisi besar bangsa Asia di panggung dunia.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan politik dan ekonomi, Huawei tetap menunjukkan bahwa kemandirian teknologi dan fokus pada riset adalah kunci untuk bertahan dan berkembang.

Kini, Huawei tidak hanya dikenal sebagai pembuat ponsel, tetapi juga sebagai simbol kekuatan baru teknologi dunia — membuktikan bahwa masa depan inovasi tidak selalu datang dari Barat.