Mau Jualan Laris? Intip Cara Bikin Poster Makanan Ini!
Fajar - Wednesday, 29 October 2025 | 03:21 PM


Bongkar Rahasia: Cara Bikin Poster Jualan Makanan yang Bikin Ngiler Sampai Lupa Diri!Bongkar Rahasia: Cara Bikin Poster Jualan Makanan yang Bikin Ngiler Sampai Lupa Diri!
Gudnus - Pernah gak sih, lagi asyik scroll media sosial, tiba-tiba mata lo terhenti di satu postingan? Gambar makanannya cakep banget, tulisan promosinya bikin penasaran, dan harganya kok kayaknya pas di kantong. Eh, gak sadar, tangan udah meluncur ke tombol "Pesan Sekarang" atau nge-WhatsApp si penjual. Nah, kalo lo pernah ngalamin itu, artinya lo baru aja jadi korban dari sebuah poster jualan makanan yang sukses besar! Dan jujur aja, di era serba digital ini, poster itu bukan cuma tempelan di tiang listrik lagi, tapi bisa jadi kunci sukses jualan makanan online atau offline lo.
Kita semua tahu, persaingan bisnis kuliner itu kayak medan perang, bro. Ada ribuan, bahkan jutaan penjual makanan lain yang juga pengen produknya dilirik. Dari seblak pedas nampol sampai kopi susu kekinian, semua butuh trik biar gak cuma numpang lewat di feed orang. Dan salah satu senjata paling ampuh, yang sering banget diremehkan tapi efeknya dahsyat, adalah poster jualan makanan. Bayangin aja, sebelum lidah merasakan, mata lah yang pertama kali makan. Kalo mata udah tergiur, hati jadi luluh, dompet pun rela terbuka lebar. Jadi, gimana sih caranya bikin poster yang gak cuma estetik, tapi juga bisa bikin calon pelanggan auto-ngiler dan langsung pesen?
1. Foto Makanan: Juru Kunci Penentu Nasib
Ini dia, gaes, bintang utamanya! Gak peduli sebagus apa tulisan atau desain poster lo, kalo foto makanannya burik, burem, gelap, atau malah keliatan gak meyakinkan, yaudah, babay! Orang itu visual. Mereka pengen liat makanan lo itu seolah-olah udah ada di depan mata. Makanya, investasi sedikit di foto makanan itu wajib banget. Jangan cuma asal jepret pake kamera kentang di bawah cahaya lampu neon kamar. Usahakan foto di tempat yang pencahayaannya bagus, kayak di dekat jendela pas siang hari. Cahaya alami itu the best!
Pilih angle yang paling menggoda. Kalo bakso, mungkin dari atas biar kelihatan tumpukan toppingnya. Kalo kue, bisa close-up biar teksturnya keliatan menggoda. Jangan takut mainin properti dikit, kayak alas piring yang cantik, sendok garpu yang bersih, atau taburan garnish yang bikin makin hidup. Ingat, fokusnya ke makanan ya, bukan propertinya. Dan yang paling penting, makanan itu harus terlihat segar dan bersih. Jangan sampai ada bekas tetesan atau remah-remah yang bikin ilfil. Hindari filter berlebihan yang malah bikin warna asli makanan jadi aneh. Biarkan keasliannya terpancar, yang penting bikin perut keroncongan!
2. Judul & Slogan: Pemikat Hati Sekaligus Otak
Setelah foto, mata akan melirik judul atau slogan. Ini bagian yang harus bikin orang berhenti scroll dan mikir, "Eh, ini apa ya?". Judul harus singkat, padat, jelas, dan bikin penasaran. Misalnya, "Pecel Lele Pedasnya Bikin Nagih Sampai Keringat Dingin!" atau "Kopi Susu Gula Aren, Rasanya Bikin Melek Tapi Hati Tetap Adem!". Jangan terlalu formal kayak di skripsi, pakai bahasa yang nyambung sama target pasar lo. Kalo targetnya anak muda, ya pakai bahasa anak muda. Kalo targetnya ibu-ibu arisan, ya sesuaikan.
Slogan juga penting banget buat nancapin identitas produk lo di benak orang. "Mie Ayam Barokah: Kenyangnya Bikin Bahagia!" atau "Donat Gemoy: Manisnya Pas, Lembutnya Gak Ada Obat!". Ingat, tujuan slogan itu bukan cuma mendeskripsikan, tapi juga menciptakan emosi atau janji manfaat. Bikin orang penasaran atau langsung membayangkan betapa enaknya makanan lo.
3. Deskripsi Singkat & Harga: Informasi Penting Tanpa Ribet
Oke, foto udah bikin ngiler, judul udah bikin penasaran. Sekarang saatnya kasih info detail tapi jangan kepanjangan kayak narasi Mahabharata. Cukup poin-poin penting yang bikin produk lo unik. "Dibuat dengan rempah pilihan!", "Tanpa bahan pengawet!", "Topping melimpah ruah!". Tiga sampai empat poin aja cukup. Orang gak punya waktu buat baca novel pas lagi scroll media sosial.
Dan yang gak kalah vital: harga! Jangan bikin orang harus nebak-nebak atau DM buat nanya harga. Cantumkan dengan jelas. Kalo ada promo atau paket, itu lebih bagus lagi. "Hanya Rp 25.000!" atau "Paket Hemat Beli 2 Cuma Rp 45.000!". Transparansi harga itu penting banget. Orang suka kepastian dan gak suka buang-buang waktu. Kalo perlu, tambahin "Mulai dari..." jika ada variasi harga.
4. Kontak & Call to Action (CTA): Jalan Menuju Transaksi
Nah, udah bikin ngiler, udah kasih info. Sekarang gimana caranya biar mereka bisa beli? Ini dia fungsi kontak dan CTA. Taruh nomor WhatsApp atau link pemesanan online (misal: GoFood, GrabFood, Linktree) yang gampang banget dicari. Jangan sampai orang udah tertarik, tapi bingung mau pesen lewat mana. Ini sering banget kejadian lho!
CTA itu kalimat perintah yang ngajak orang buat bertindak. Contohnya, "Pesan Sekarang!", "Order Via WA!", "Klik Link di Bio!", "Jangan Sampai Kehabisan!". Bikin mereka merasa harus segera bertindak sebelum kesempatan hilang. Bahasa yang lugas dan persuasif itu kuncinya.
5. Desain & Branding: Sentuhan Akhir yang Bikin Beda

Sekarang ngomongin estetika secara keseluruhan. Desain poster lo itu harus konsisten dengan brand makanan lo. Kalo brand lo identik dengan warna cerah dan ceria, ya pakai warna itu di poster. Kalo brand lo kesannya premium dan elegan, ya pakai tone warna yang lebih soft atau gelap dengan font yang berkelas.
- Warna: Untuk makanan, warna hangat kayak merah, oranye, kuning itu bagus buat merangsang nafsu makan. Tapi jangan norak ya. Padukan dengan warna netral atau warna brand lo.
- Font: Pilih font yang mudah dibaca dan gak terlalu banyak jenisnya. Maksimal dua atau tiga jenis font aja. Satu buat judul, satu buat deskripsi, satu lagi buat info kontak. Jangan sampai pakai font yang beda-beda di setiap kalimat, nanti kayak koran tempel anak SD.
- Tata Letak (Layout): Jangan menumpuk semua elemen di satu sudut. Beri ruang kosong (whitespace) agar poster terlihat bersih dan informatif. Posisikan elemen penting (foto, judul, harga) di tempat yang langsung menarik perhatian.
- Logo: Kalo punya logo, jangan lupa sematkan. Ini penting buat branding dan biar orang inget siapa yang jual makanan enak ini. Taruh di pojok, jangan sampai menutupi elemen penting lainnya.
Gak perlu jadi desainer grafis profesional buat bikin poster yang ciamik. Sekarang ada banyak aplikasi dan website yang bisa bantu lo, kayak Canva, Adobe Spark, atau bahkan aplikasi editing foto di HP. Template-template di sana bisa jadi titik awal yang bagus buat lo berkreasi. Kuncinya, jangan takut mencoba dan berani beda!
Hindari Kesalahan Fatal Ini!
Sebagai penutup, ada beberapa "dosa" poster jualan makanan yang sering banget gue lihat:
- Foto Buram atau Gelap: Ini auto-skip. Gak ada toleransi.
- Terlalu Banyak Teks: Jadi kayak paragraf buku, males bacanya.
- Font Susah Dibaca: Apalagi kalo digabung warna font yang tabrakan sama background.
- Tidak Ada Call to Action: Udah ngiler, tapi gak tahu harus ngapain. Gemes kan?
- Informasi Kontak Tidak Jelas: Nomer WA salah ketik, atau link mati. Wah, rugi bandar!
- Desain Berantakan: Bikin pusing mata.
Jadi, gaes, bikin poster jualan makanan itu lebih dari sekadar menggabungkan gambar dan tulisan. Ini tentang seni komunikasi, tentang gimana caranya membuat orang jatuh cinta pada pandangan pertama (atau kelaparan pada pandangan pertama). Dengan sedikit sentuhan kreativitas, perhatian pada detail, dan strategi yang tepat, poster lo bisa jadi silent salesperson yang paling efektif. Yuk, mulai bongkar resep poster jualan lo dan bikin calon pembeli auto-ngiler sampai lupa diri! Selamat mencoba dan semoga jualan lo makin laris manis, tanjung kimpul!
Next News

Kamis 27 Nov 2025: Kopi Hangat & IHSG Berdebar.
9 days ago

Bintang Baru Perbankan, Superbank Siap Go Public!
11 days ago

Dari Sekadar 'Ajak Teman' Jadi Ikutan Punya Saham: Superbank Bikin Investasi Nggak Melulu Soal Duit Gedhe
11 days ago

Superbank Siap Gegerkan Bursa: Berapa Sih Saham yang Bakal Dilepas ke Publik?
11 days ago

PT Abadi Lestari Indonesia: Kisah di Balik Kilauan Sarang Burung Walet yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
12 days ago

Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual bagi Pelaku UMKM: Melindungi Produk, Citra, dan Keberlanjutan Usaha
17 days ago

Cara Melindungi Logo dan Identitas Brand: Panduan Lengkap untuk Pemilik Bisnis
17 days ago

Perbedaan Paten, Merek, dan Hak Cipta: Penjelasan Lengkap untuk Pemilik Karya dan Usaha
17 days ago

Cara Mendaftarkan Hak Cipta Secara Online: Panduan Praktis untuk Kreator dan Pelaku Usaha
17 days ago

Daftar Hak Kekayaan Intelektual: Jenis, Contoh, dan Manfaat Perlindungannya
17 days ago




