Evolusi Pertahanan: Artileri TNI AD Makin Mematikan
Fajar - Thursday, 04 December 2025 | 11:00 AM


Gudnus - Dunia ini memang nggak pernah berhenti berputar, apalagi urusan pertahanan. Dulu mungkin kita mikirnya perang itu cuma soal bedil-bedilan jarak dekat, atau paling banter tank adu jotos di garis depan. Tapi, ada satu elemen yang sering jadi penentu kemenangan, yang diam-diam punya kekuatan bikin lawan gemetar dari kejauhan: artileri. Dan ngomongin artileri modern di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) kita, wah, ini ceritanya udah beda banget dari zaman kakek-nenek kita yang cuma pakai meriam seret kuno.
Kini, artileri bukan lagi sekadar alat pukul jarak jauh yang lambat dan kaku. Berkat sentuhan teknologi, alutsista artileri modern TNI AD sekarang ini sudah menjelma jadi pasukan pemukul yang presisi, cepat, dan punya daya rusak yang ngeri-ngeri sedap. Mereka bukan cuma penambah daya gempur, tapi juga jadi taring yang siap menusuk jantung pertahanan musuh dari jarak yang tak terduga. Ini bukan cuma soal gagah-gagahan di parade militer, tapi ini soal nyawa, soal kedaulatan, soal harga diri bangsa. TNI AD nggak mau cuma numpang lewat di era modernisasi, tapi ikut jadi pemain kunci.
Sang Raja Medan Perang: Caesar 155mm Howitzer
Kalau kita bicara soal artileri modern TNI AD, nama yang pertama kali muncul di kepala pasti salah satunya adalah CAESAR (CAmion Équipé d'un Système d'ARtillerie) 155mm Howitzer. Bayangin, ini meriam gede, kaliber 155mm, yang diangkut pakai truk berpenggerak 6x6. Jadi, dia itu self-propelled howitzer, alias meriam gerak sendiri. Keren abis, kan? Nggak perlu lagi ditarik-tarik pakai traktor kayak zaman batu.
CAESAR ini produksi Nexter, perusahaan asal Prancis. Keunggulannya apa? Banyak! Pertama, mobilitasnya nggak kaleng-kaleng. Karena dia nemplok di atas truk, CAESAR bisa bergerak cepat dari satu titik ke titik lain. Ini krusial banget di medan perang modern. Habis nembak, cabut! Nggak sempat dideteksi musuh, apalagi sampai dihantam balik. Istilah militernya, "shoot and scoot." Akurasi juga jadi poin plus. Dengan sistem navigasi dan penargetan yang canggih, tembakannya itu bisa dibilang 'manjur' alias tepat sasaran. Jarak tembaknya juga bisa sampai 40-an kilometer lho, tergantung amunisinya.
CAESAR ini dibeli Indonesia sekitar tahun 2012 dan sudah dioperasikan oleh Resimen Armed 1/TSS, Divisi Infanteri 1 Kostrad, dan juga Resimen Armed 2/PY, Divisi Infanteri 2 Kostrad. Kehadirannya jelas membawa angin segar. Dengan adanya CAESAR, daya pukul artileri TNI AD jadi jauh lebih lincah dan mematikan. Ini bukan cuma soal nembak, tapi soal strategi, kecepatan, dan kemampuan bertahan di era perang serba cepat.
Hujan Roket Penghancur: RM70 Grad dan ASTROS II MLRS
Selain meriam presisi kayak CAESAR, TNI AD juga punya "tukang pukul" yang lebih suka main keroyokan: Multiple Launch Rocket System (MLRS). Kalau CAESAR itu sniper-nya yang akurat, nah, MLRS ini bomber-nya. Dia nggak peduli akurasi titik per titik, tapi dia peduli sama 'luasnya' kehancuran di area target. Begitu tombol ditekan, puluhan roket meluncur serentak, kayak hujan meteor dari neraka. Musuh di area luas? Hancur lebur.
Salah satu MLRS kebanggaan TNI AD adalah RM70 Grad. Ini sistem roket artileri buatan Republik Ceko, yang merupakan pengembangan dari BM-21 Grad Uni Soviet. RM70 Grad ini mampu menembakkan 40 roket kaliber 122mm dalam waktu kurang dari 20 detik! Bayangin betapa dahsyatnya efek psikologis dan fisik yang ditimbulkan saat puluhan roket itu menghantam area target. Jangkauan efektifnya bisa mencapai 20-an kilometer. Meskipun tergolong bukan yang paling baru, RM70 Grad ini tetap jadi andalan untuk misi penumpasan area luas dan memberikan dukungan tembakan masif.
Naik kelas lagi, ada ASTROS II (Artillery SaTuration ROcket System) MK 6 buatan Avibras, Brasil. Ini baru namanya 'Big Boss' di kelas MLRS. ASTROS II ini punya keunggulan modularitas yang luar biasa. Dia bisa menembakkan berbagai jenis roket dengan kaliber berbeda-beda, mulai dari 127mm, 180mm, 300mm, bahkan sampai misil taktis. Jadi, ini kayak punya banyak senjata dalam satu platform. Mau yang jangkauannya deket tapi daya ledaknya gede? Ada. Mau yang jauh banget sampai ratusan kilometer? Ada juga! Dengan kemampuan ini, ASTROS II bisa menyesuaikan diri dengan berbagai skenario pertempuran dan target.
Unit-unit ASTROS II ini ditempatkan di Resimen Artileri Medan 1 Kostrad dan telah menjadi salah satu tulang punggung daya pukul jarak jauh TNI AD. Kemampuannya untuk meluncurkan roket jarak jauh dengan daya ledak besar membuatnya jadi ancaman serius bagi posisi musuh, infrastruktur, bahkan konsentrasi pasukan lawan dari jarak yang sangat aman. Ini bikin musuh mikir seribu kali buat coba-coba mengganggu kedaulatan kita.
Bukan Sekadar Alat, Tapi Bagian dari Strategi Pertahanan
Kehadiran alutsista artileri modern seperti CAESAR, RM70 Grad, dan ASTROS II ini bukan cuma soal menambah inventaris militer. Ini adalah bagian integral dari strategi pertahanan negara kita, terutama sebagai negara kepulauan yang luas. Mobilitas CAESAR sangat cocok untuk mendukung operasi di pulau-pulau terpencil, sedangkan MLRS seperti RM70 Grad dan ASTROS II mampu memberikan efek gentar dan daya rusak masif yang bisa mencakup area luas, sangat penting untuk menjaga perbatasan darat maupun pesisir.
Namun, sehebat apa pun senjatanya, tetap saja di balik itu ada prajurit-prajurit terbaik TNI AD yang mengoperasikannya. Mereka yang digembleng dengan latihan intensif, memahami seluk-beluk sistem canggih ini, dan siap tempur kapan pun dibutuhkan. Pelatihan yang berkesinambungan, pemeliharaan yang prima, dan pengembangan doktrin penggunaan yang tepat, semuanya adalah kunci untuk memastikan bahwa artileri modern kita tidak hanya canggih di atas kertas, tapi juga mematikan di medan sebenarnya.
Modernisasi alutsista artileri TNI AD adalah sebuah langkah maju yang patut diacungi jempol. Ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dan TNI AD untuk terus meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Dengan deretan artileri modern ini, kita bisa lebih tenang karena tahu ada "taring-taring" canggih yang siap menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Ibu Pertiwi dari segala ancaman. Jadi, musuh mending mikir dua kali deh kalau mau iseng-iseng sama Indonesia!
Next News

Tips Jitu Lolos Seleksi Administrasi ASN
2 days ago

Peran Krusial Artileri: Lebih Penting dari yang Kamu Kira
2 days ago

Mengupas Tuntas Status Darurat Bencana: Panduan Lengkap.
3 days ago

Revolusi Bandara: Peran Krusial PUPR dalam Pembangunan
3 days ago

Bukan Hanya Jalan: Mengenal Lebih Dekat PUPR
3 days ago

Apakah Kota Kita Benar-benar Aksesibel untuk Semua?
3 days ago




