Bisnis & Investasi

Cara Menghitung Keuntungan Franchise Kuliner Secara Akurat

Fajar - Tuesday, 21 October 2025 | 07:13 PM

Background
Cara Menghitung Keuntungan Franchise Kuliner Secara Akurat

Mengapa Penting Menghitung Keuntungan Franchise dengan Tepat?

Gudnus - Memulai bisnis franchise memang terasa lebih mudah karena sistem dan merek sudah tersedia. Namun, tanpa perhitungan keuangan yang matang, kamu bisa salah menilai potensi keuntungannya.

Banyak calon pengusaha muda yang tergiur melihat booth ramai pembeli, tapi lupa menghitung biaya operasional dan royalti. Akibatnya, keuntungan yang terlihat besar di awal ternyata tidak seberapa setelah dikurangi pengeluaran.

Menurut Rifky Ananta, M.B.A., konsultan bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya, “Kebanyakan kegagalan franchise kecil terjadi bukan karena penurunan penjualan, tapi karena salah perhitungan margin dan pengelolaan kas.”

Komponen Penting dalam Menghitung Keuntungan Franchise

Sebelum masuk ke rumus, kamu harus tahu dulu apa saja faktor yang memengaruhi laba bersih franchise kuliner:

1. Modal Awal

Modal ini mencakup biaya pembelian paket franchise, peralatan, serta renovasi lokasi (jika ada).

Contoh:

  • Biaya franchise: Rp15 juta
  • Renovasi & perlengkapan tambahan: Rp3 juta
  • Total modal awal: Rp18 juta

2. Biaya Operasional Bulanan

Meliputi gaji pegawai, bahan baku, listrik, air, dan biaya sewa.

Rata-rata untuk usaha kecil, totalnya antara Rp3–5 juta per bulan.

3. Pendapatan Kotor

Pendapatan dari total penjualan harian.

Misalnya, jika omzet harian Rp700.000, maka dalam sebulan (30 hari):

Rp700.000 × 30 = Rp21 juta

4. Biaya Royalti dan Bahan Baku dari Franchisor

Sebagian besar franchise memotong royalti 5–10% dari omzet, ditambah pembelian bahan baku rutin.

5. Laba Bersih

Dihitung dari pendapatan kotor dikurangi semua biaya operasional dan royalti.

Rumus Dasar Menghitung Keuntungan Franchise

Gunakan rumus sederhana berikut untuk memperkirakan laba bersih bulanan:

Laba Bersih = (Omzet – Biaya Operasional – Royalti)

Kemudian, untuk menghitung waktu balik modal (BEP / Break Even Point):

BEP = Total Modal Awal ÷ Laba Bersih Bulanan

Contoh Perhitungan Franchise Kuliner

Misalnya kamu membeli franchise minuman dengan data berikut:

Dari sini, kamu bisa menghitung waktu balik modal:

BEP = Rp18.000.000 ÷ Rp14.950.000 ≈ 1,2 bulan

Artinya, dalam waktu sekitar 1–2 bulan, kamu sudah bisa balik modal — jika omzet stabil dan biaya terkendali.

Namun, tentu saja angka ini bisa berbeda tergantung lokasi, cuaca, dan tren pasar.

Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Franchise

1. Lokasi Usaha

Lokasi strategis seperti dekat sekolah, kampus, atau perkantoran cenderung memiliki trafik pembeli lebih tinggi.

2. Musim dan Tren Kuliner

Produk yang sedang viral akan meningkatkan omzet, tapi bisa turun ketika tren bergeser.

3. Efisiensi Operasional

Gunakan bahan baku secara efisien dan hindari pemborosan agar margin keuntungan tetap stabil.

4. Kualitas Pelayanan

Franchise yang melayani pelanggan dengan ramah dan cepat lebih berpeluang mendapat pelanggan tetap.

Tips dari Ahli: Cara Menjaga Margin Keuntungan Tetap Sehat

Menurut Sinta Lestari, C.F.A., analis finansial independen, ada tiga cara utama menjaga profitabilitas franchise kuliner:

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Banyak pelaku UMKM mencampur kas usaha dengan keuangan pribadi, yang membuat laporan keuangan sulit dipantau.

2. Pantau Biaya Tetap dan Variabel

Gunakan catatan harian atau aplikasi kasir digital untuk memantau pengeluaran.

3. Evaluasi Menu dan Harga Secara Berkala

Jangan takut menyesuaikan harga jika bahan baku naik, selama tetap sesuai dengan nilai pasar dan daya beli pelanggan.

Kesimpulan

Menghitung keuntungan franchise kuliner tidak bisa sekadar menebak. Dibutuhkan analisis realistis terhadap biaya dan pendapatan, serta disiplin dalam pencatatan keuangan.

Franchise bisa jadi peluang besar jika kamu tahu cara membaca angka. Dengan memahami margin, biaya operasional, dan waktu balik modal, kamu dapat memastikan bisnis berjalan sehat dan berkelanjutan.