Lifestyle

Misteri Mimpi: Kenapa Ada yang Jelas & Samar?

Fajar - Saturday, 22 November 2025 | 12:00 PM

Background
Misteri Mimpi: Kenapa Ada yang Jelas & Samar?

Pernahkah kamu terbangun dari tidur dengan napas terengah-engah, jantung berdebar kencang, setelah mengalami mimpi yang begitu nyata? Mungkin dikejar zombie, jatuh dari tebing, atau bahkan ngobrol santai sama mantan yang sudah jadi kenangan. Rasanya tuh, bener-bener kayak habis nonton film horor atau drama percintaan episode terbaru di kepala sendiri. Tapi di lain waktu, kamu cuma ingat sekelebat bayangan, perasaan aneh, atau bahkan cuma fragmen ingatan samar-samar yang nggak jelas juntrungannya. Nah, tahu nggak sih, kalau dua tipe pengalaman mimpi yang beda jauh ini sebenarnya datang dari "dunia" tidur yang berbeda?

Yup, otak kita ini memang ajaib, dan saat kita terlelap, dia justru sibuk melakukan segala rupa pekerjaan, termasuk meramu cerita-cerita visual di kepala kita. Dalam dunia sains tidur, mimpi itu dibagi jadi dua kategori besar: mimpi yang terjadi saat kita berada di fase tidur REM (Rapid Eye Movement) dan mimpi yang nongol waktu kita di fase tidur Non-REM. Dua-duanya sama-sama mimpi, tapi rasanya kayak langit dan bumi. Mari kita bedah satu per satu, biar kamu nggak cuma bengong aja habis mimpi aneh semalam.

Fase Tidur REM: Bioskop Pribadi yang Penuh Sensasi

Coba deh bayangkan, kamu lagi asyik-asyiknya tidur pulas, tapi di dalam kepala, justru lagi ada film blockbuster yang lagi tayang. Nah, itulah kurang lebih yang terjadi saat kita berada di fase tidur REM. Fase REM ini dinamakan demikian karena selama fase ini, mata kita bergerak cepat di bawah kelopak mata yang tertutup rapat. Meski mata bergerak, uniknya, otot-otot besar di tubuh kita justru mengalami kelumpuhan sementara alias atonia. Agak serem juga sih kalau dipikir-pikir, badan nggak bisa digerakin tapi mata sibuk melotot. Tapi ini mekanisme alami biar kita nggak ikutan "akting" mimpi dan malah celaka!

Mimpi-mimpi di fase REM ini, percaya atau tidak, adalah biangnya mimpi yang paling kita ingat. Mereka punya ciri khas: sangat vivid, penuh warna, seringkali aneh bin ajaib, dan punya alur cerita yang jelas, kadang bahkan kompleks. Kamu bisa terbang, ngobrol sama alien, atau tiba-tiba jadi superhero yang menyelamatkan dunia. Emosi di mimpi REM juga terasa sangat kuat, entah itu takut, senang, sedih, atau marah. Pokoknya, sensasinya nggak kaleng-kaleng. Karena otaknya aktif banget di fase ini, hampir mirip sama saat kita bangun, nggak heran kalau mimpi-mimpinya terasa begitu "hidup". Para peneliti bahkan bilang, mimpi REM ini berperan penting dalam konsolidasi memori dan proses belajar kita. Jadi, jangan salah, tidur sambil nonton "bioskop pribadi" ini ternyata ada gunanya juga!

Fase Tidur Non-REM: Cuplikan Singkat atau Memoar yang Terlupakan

Nah, kalau mimpi REM itu kayak film panjang dengan CGI kelas dewa, mimpi Non-REM ini lebih mirip cuplikan singkat, catatan harian yang buram, atau bahkan sekadar pikiran acak yang melintas. Fase tidur Non-REM ini sendiri terbagi jadi tiga tahap, dari tidur ringan sampai tidur paling pulas. Di sinilah otak kita cenderung "istirahat" lebih banyak dibandingkan fase REM, aktivitas listrik otaknya juga lebih lambat.

Jangan salah, bukan berarti di fase Non-REM kita bebas mimpi. Kita tetap bisa bermimpi, kok! Tapi karakteristiknya jauh berbeda. Mimpi Non-REM cenderung lebih hambar, kurang visual, dan seringkali nggak punya narasi yang jelas. Kadang cuma berupa pikiran atau ide abstrak, perasaan tanpa gambar, atau sekelebat bayangan yang nggak nyambung. Misalnya, kamu tiba-tiba mikir tentang daftar belanjaan, atau sekadar melihat gambar kucing tanpa konteks cerita apapun. Ingatannya juga gampang banget nguap begitu kita bangun. Seringkali kita cuma ingat sepenggal atau bahkan nggak ingat sama sekali. Bayangkan saja seperti lagi memutar rekaman suara tanpa visual, atau membaca memoar yang halaman-halamannya banyak yang hilang.

Fungsi mimpi Non-REM ini masih jadi topik perdebatan seru di kalangan ilmuwan, tapi banyak yang menduga berkaitan dengan pemrosesan informasi harian, memilah-milah pikiran, atau bahkan membantu otak "membersihkan" sampah-sampah mental. Jadi, meski nggak se-"nge-hits" mimpi REM, mimpi Non-REM ini juga punya perannya sendiri dalam menjaga kesehatan mental dan fisik kita.

Lalu, Kenapa Bisa Beda? Otak Kita Punya Agendanya Sendiri

Perbedaan mencolok antara mimpi REM dan Non-REM ini bukan tanpa alasan. Semua kembali lagi pada bagaimana otak kita beroperasi di setiap fase tidur. Selama tidur REM, otak kita benar-benar aktif di area-area yang bertanggung jawab atas emosi, penglihatan, dan memori. Ini pula yang menjelaskan kenapa mimpi REM terasa begitu emosional, visual, dan mudah diingat. Otak kita seperti lagi "nge-render" adegan-adegan paling dramatis.

Sementara itu, di fase Non-REM, terutama di tahap tidur paling dalam, aktivitas otak melambat secara signifikan. Area-area otak yang terkait dengan pemikiran logis dan pemrosesan informasi harian lebih dominan. Jadi, mimpi yang muncul pun cenderung lebih reflektif, berkaitan dengan pengalaman sehari-hari, atau sekadar kilasan pikiran yang belum tuntas di siang hari. Ini seperti otak yang sedang melakukan pekerjaan administratif, bukan menciptakan mahakarya seni.

Intinya, siklus tidur kita itu bukan cuma sekadar "mati suri" tanpa kesadaran. Otak kita terus bekerja keras, bahkan saat kita terlelap. Mimpi REM dan Non-REM ini adalah dua sisi koin yang sama-sama esensial dalam menjaga kesehatan otak dan mental kita. Keduanya punya peran masing-masing dalam memproses informasi, mengatur emosi, dan mungkin juga sekadar memberikan hiburan gratis dari alam bawah sadar.

Jadi, Malam Ini Mimpi Apa?

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, kenapa ada mimpi yang nempel terus di kepala sampai berhari-hari, dan ada juga yang lenyap begitu saja seperti angin lalu? Dunia mimpi itu memang menakjubkan dan masih banyak menyimpan misteri. Kita mungkin nggak bisa mengontrol mimpi kita mau di fase mana, tapi setidaknya, kita bisa lebih menghargai setiap petualangan yang disajikan otak kita setiap malam. Jadi, kalau nanti kamu bangun dengan cerita mimpi yang luar biasa, kemungkinan besar itu adalah buah karya dari fase REM. Kalau cuma sekelebat ide tanpa rupa, jangan-jangan itu "bisikan" dari fase Non-REM.

Yang jelas, tidur itu penting. Dan di balik selimut malam, otak kita ini punya cara sendiri untuk berpetualang dan membereskan "urusannya". Jadi, selamat tidur, dan semoga malam ini kamu mendapat hiburan gratis terbaik dari bioskop pribadimu!