Manfaat Sarapan Tinggi Protein untuk Energi Seharian
Fajar - Saturday, 27 September 2025 | 07:30 AM


Gudnus - Banyak orang masih menganggap sarapan sekadar mengisi perut di pagi hari, padahal komposisi menu sangat menentukan energi sepanjang hari. Salah satu unsur yang sering terabaikan adalah protein. Padahal, nutrisi ini tidak hanya mendukung pembentukan otot, tetapi juga berperan penting dalam menjaga rasa kenyang, fokus, serta daya tahan tubuh.
Ketika sarapan hanya berisi karbohidrat sederhana seperti roti tawar atau gorengan, rasa lapar akan lebih cepat datang. Gula darah naik dengan cepat lalu turun kembali, menyebabkan tubuh mudah lemas dan sulit berkonsentrasi. Sebaliknya, protein membantu memperlambat penyerapan glukosa sehingga energi yang dilepaskan lebih stabil dan tahan lama.
Selain itu, sarapan tinggi protein mendukung kontrol nafsu makan. Asupan protein memicu pelepasan hormon yang memberi sinyal kenyang ke otak. Dengan begitu, dorongan untuk ngemil berlebihan di siang hari bisa berkurang, dan pola makan harian lebih terkendali. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau mencoba menurunkan lemak tubuh.
Protein juga penting untuk pemeliharaan dan regenerasi sel tubuh. Setelah tidur malam, tubuh masuk ke fase perbaikan jaringan. Memberikan protein saat sarapan membantu proses tersebut berjalan optimal, sekaligus mempersiapkan otot dan jaringan untuk aktivitas seharian.
Sumber Protein yang Ideal untuk Sarapan
Ada banyak pilihan menu yang bisa dijadikan sarapan tinggi protein. Telur, baik direbus maupun diolah menjadi omelet, merupakan sumber paling praktis. Yogurt tinggi protein, keju cottage, dan susu rendah lemak juga bisa jadi opsi. Bagi yang lebih suka menu nabati, kacang-kacangan, edamame, atau tempe bisa menjadi alternatif. Mengombinasikan protein dengan sayuran dan karbohidrat kompleks membuat sarapan lebih seimbang.
Dampak Jangka Panjang
Menjadikan protein sebagai bagian penting dari sarapan tidak hanya memberi energi seharian, tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang. Risiko obesitas bisa ditekan karena pola makan lebih teratur, massa otot tetap terjaga, dan metabolisme tubuh lebih baik. Ditambah lagi, konsentrasi saat belajar maupun bekerja lebih stabil karena otak mendapat pasokan energi yang konsisten.
Next News

Tips Memotret Jupiter dengan Kamera HP agar Hasilnya Jelas dan Tajam
a day ago

Upaya Global dalam Konservasi dan Pemulihan Tanah
a day ago

Bagaimana Cara Menjadi Sukarelawan dan Memulai Aksi Sosial
a day ago

Dampak Positif Kegiatan Sukarelawan bagi Masyarakat
a day ago

Jagung Bakar: Si Kenyal, Manis, Pedas, Gurih Idaman!
4 days ago

Perbedaan Hari Menanam Pohon dan Hari Hutan Sedunia
8 days ago

Cara Merawat Pohon Setelah Ditanam agar Tidak Mati di Tahun Pertama
8 days ago

Rahasia Gelap di Balik Diskon Fashion Favoritmu
10 days ago

Siap-siap, Gaes! Ramalan Cuaca 26 November 2025: Hujan Bakal Jadi Bintang Tamu Utama, atau Justru Panas Bikin Hati Gerah?
11 days ago

Pola Pikir Purba: Mengapa Kita Bertingkah Aneh?
12 days ago




