Tips & Trik

Ini Alasan Kenapa Ganti Oli Tidak Boleh Ditunda

Fajar - Thursday, 04 September 2025 | 12:30 PM

Background
Ini Alasan Kenapa Ganti Oli Tidak Boleh Ditunda

Gudnus - Pernahkah kamu membayangkan, di tahun 2025 yang serba digital dan serba motor listrik canggih, masih ada saja penampakan motor matic tua yang melenggang gagah di jalanan? Bukan sekadar motor operasional kurir paket, tapi motor kesayangan yang dirawat dengan sepenuh hati. Dari Yamaha Mio karbu yang legendaris, Honda BeAT generasi pertama yang bandel, sampai Vario lawas yang masih sering jadi andalan, mereka ini adalah saksi bisu perjalanan hidup pemiliknya. Motor matic tua itu punya soul-nya sendiri. Beda dengan motor baru yang kadang rasanya kok cuma mesin dan teknologi. Yang tua ini, ada cerita di balik setiap goresan bodi, di balik setiap suara knalpot yang khas. Tapi, bukan berarti motor tua ini kebal zaman, ya. Justru di tahun 2025 nanti, perawatannya butuh perhatian ekstra dan sentuhan "kasih sayang" yang lebih. Bukan cuma biar awet, tapi biar tetap ngacir dan nggak bikin kantong bolong karena bolak-balik bengkel. Nah, buat kamu para pemilik motor matic tua yang ogah move on atau memang sengaja menjadikannya harta karun, ini dia tips perawatan motor matic tua di tahun 2025 yang wajib kamu tahu. Anggap aja ini semacam "ritual" agar si tua tetap perkasa!

1. Jantung Pacu: Mesin Itu Nomor Satu!

Mesin adalah nyawa. Kalau mesinnya sudah "batuk-batuk", ya gimana mau diajak ngebut atau sekadar muter-muter komplek? *

Ganti Oli Rutin, Jangan Ditunda-tunda!

Ini bukan lagi soal rekomendasi, tapi harga mati. Motor tua itu "sensitif" banget sama kualitas oli. Kalau telat ganti atau pakai oli sembarangan, siap-siap saja mesinnya jadi cepat aus, berisik, atau malah ngebul. Pilih oli yang sesuai rekomendasi pabrikan atau kalau perlu, konsultasi dengan mekanik langganan. Kadang, untuk mesin yang sudah berumur, oli dengan viskositas yang sedikit lebih kental bisa jadi pilihan agar pelumasan lebih optimal. Jangan nunggu oli berubah jadi kopi hitam pekat baru diganti, Bro!

*

Filter Udara: Napas Itu Penting!

Filter udara yang kotor itu ibarat hidung mampet. Bikin motor jadi "sesak napas", tarikan berat, dan boros bensin. Untuk motor tua, disarankan untuk lebih sering membersihkan atau mengganti filter udara, apalagi kalau kamu sering riding di jalanan berdebu. Kalau masih pakai filter busa, rajin-rajinlah dicuci dan dilumuri sedikit oli filter. Kalau filter kertas, lebih baik diganti baru secara berkala.

*

Busi: Si Kecil yang Vital

Komponen kecil ini punya peran besar. Busi yang kotor, sudah gosong, atau keropos elektrodanya bisa bikin motor susah starter, akselerasi loyo, bahkan boros bensin. Cek kondisi busi setiap beberapa ribu kilometer. Kalau sudah mulai hitam legam atau ada kerak, segera ganti dengan busi yang baru. Jangan pelit di busi, harga murah tapi efeknya fatal kalau diabaikan.

*

Pembersihan Injektor/Karburator: Otak Pembakaran

Untuk motor matic injeksi tua, bersihkan injektor secara berkala. Kadang kerak karbon menumpuk dan bikin semprotan bensin jadi nggak optimal. Bisa pakai cairan pembersih injektor atau bawa ke bengkel untuk dibersihkan secara ultrasonik. Nah, kalau motor matic kamu masih pakai karburator (salam hormat untuk Mio, BeAT karbu!), wajib banget rutin membersihkan karburator dari kerak dan menyetel ulang campuran udara-bensinnya. Karbu kotor itu biang kerok motor brebet dan boros.

2. Jantung Otomatis: Perhatikan Area CVT!

CVT (Continuously Variable Transmission) adalah "jantung otomatis" motor matic. Area ini sering luput dari perhatian, padahal kerusakannya bisa bikin biaya servis melambung tinggi. *

Roller dan V-Belt: Duo Maut CVT

Ini dua komponen kunci di CVT yang paling sering aus. Roller yang peyang atau V-belt yang retak itu indikatornya jelas: tarikan motor jadi gredek-gredek, akselerasi lemot, dan bahkan bisa putus di tengah jalan. Cek kondisi keduanya setiap 8.000-10.000 km. Kalau sudah ada tanda-tanda aus, segera ganti. Jangan ditunda, karena kalau V-belt putus, kamu bisa "ganti rugi" karena harus mendorong motor sampai bengkel.

*

Kampas Ganda dan Mangkok Kampas: Kinerja Optimal

Bersihkan kampas ganda dan mangkoknya dari debu dan kerak. Kampas yang kotor bisa bikin slip dan tarikan awal jadi berat. Kalau sudah tipis banget, ya mau tidak mau harus diganti. Pastikan juga per kampas ganda tidak melemah.

*

Oli Gardan: Pelumas Wajib!

Motor matic punya dua jenis oli: oli mesin dan oli gardan. Oli gardan ini melumasi gigi-gigi di area CVT belakang. Ganti oli gardan secara rutin, biasanya setiap dua kali ganti oli mesin. Jangan sampai kering, karena bisa bikin gigi gardan aus dan suaranya jadi "ngiung-ngiung" kayak suara alien!

*

Grease/Gemuk: Pelumasan Vital

Pastikan komponen-komponen yang bergerak di dalam CVT seperti bushing rumah roller dan sliding primary sheave mendapatkan pelumasan yang cukup dengan grease khusus CVT. Jangan asal kasih gemuk, ya, harus yang tahan panas dan tidak merusak V-belt.

3. Kaki-Kaki dan Pengereman: Keselamatan Itu Nomor Satu!

Percuma motor kencang kalau kaki-kakinya "ambyar" atau remnya blong. Keselamatan itu prioritas, apalagi dengan motor tua. *

Ban: Jangan Sampai Botak!

Cek tekanan angin ban secara rutin dan perhatikan kondisi alur ban. Ban botak itu bukan cuma bikin penampilan motor jadi kurang "kece", tapi juga sangat berbahaya, apalagi saat hujan atau pengereman mendadak. Ganti ban kalau alurnya sudah tipis atau ada retakan di samping ban.

*

Suspensi (Shockbreaker): Kenyamanan Berkendara

Shockbreaker depan dan belakang yang sudah keras atau bocor bukan cuma bikin riding jadi tidak nyaman, tapi juga memengaruhi handling motor. Kalau shockbreaker depan sudah mulai "jeduk-jeduk", itu tandanya oli shock harus diganti atau sealnya bocor. Untuk shockbreaker belakang, kalau sudah mulai ambles atau keras, pertimbangkan untuk ganti baru atau servis kalau memungkinkan.

*

Sistem Pengereman: Jangan Sampai Blong!

Cek ketebalan kampas rem depan dan belakang. Kalau sudah tipis, segera ganti. Untuk rem cakram, periksa minyak rem dan pastikan tidak ada kebocoran. Ganti minyak rem secara berkala (biasanya setiap 2 tahun sekali) karena minyak rem bisa menyerap uap air dan menurunkan efektivitas pengereman. Rem blong itu ngeri banget, Bro!

4. Bodi, Kelistrikan, dan Sentuhan Estetika

Motor tua yang dirawat bodinya tetap enak dipandang. Lagipula, kelistrikan yang sehat itu penting banget. *

Aki dan Kelistrikan: Sumber Daya Utama

Motor tua seringkali punya masalah di aki. Kalau motor kamu susah starter, lampu redup, atau klakson nggak nyaring, kemungkinan besar akinya sudah lemah. Cek kondisi aki, kalau perlu ganti baru. Periksa juga kabel-kabel kelistrikan, jangan sampai ada yang getas atau digigit tikus yang bisa menyebabkan korsleting. Pastikan semua lampu (depan, belakang, sein) berfungsi dengan baik untuk keamanan.

*

Rangka dan Bodi: Anti Karat dan Bikin Awet Muda

Motor tua rawan karat, terutama di bagian rangka yang sering terkena air atau lumpur. Rajin-rajinlah membersihkan motor, terutama di kolong dan area yang tersembunyi. Kalau ada bagian yang mulai berkarat, segera bersihkan dan cat ulang. Untuk bodi, bersihkan secara rutin dan sesekali poles agar cat tidak kusam. Motor tua yang bersih itu ibarat kakek-kakek yang rajin olahraga, tetap kelihatan bugar!

5. Mental Pemilik dan Gaya Hidup ala Rider Motor Tua

Merawat motor matic tua itu bukan cuma soal teknis, tapi juga soal mental dan bagaimana kamu memperlakukannya. *

Bengkel dan Mekanik Langganan: Harta Karun!

Punya mekanik kepercayaan yang paham betul seluk beluk motor matic tua kamu itu adalah berkah. Mereka biasanya lebih telaten, tahu "penyakit" bawaan motor tua, dan kadang punya solusi alternatif untuk spare part yang mulai langka. Anggap saja mereka seperti "dokter keluarga" untuk motor kesayanganmu.

*

Spare Part: Jangan Malas Berburu!

Di tahun 2025, mencari spare part original untuk motor matic tua mungkin butuh sedikit usaha ekstra. Jangan sungkan untuk berburu di toko online, komunitas motor, atau toko spare part spesialis. Kalau original sulit, jangan takut mencoba spare part KW super dengan kualitas yang baik. Tapi ingat, riset dulu ya, jangan sampai salah beli.

*

Jangan Dipaksa: Motor Tua Itu Punya Batasnya

Motor tua itu ibarat orang tua, tenaganya tidak seprima dulu. Jangan paksa motor kamu untuk ngebut terus-terusan, angkut beban berlebihan, atau dipakai touring jauh tanpa persiapan matang. Kenali batas kemampuan motor, dan perlakukan dia dengan bijaksana.

*

Peka terhadap Perubahan Sekecil Apapun

Suara mesin yang aneh, tarikan yang beda dari biasanya, atau bau yang nggak seperti biasanya. Motor tua itu sensitif. Sedikit saja ada perubahan, segera cek. Jangan tunda, karena masalah kecil bisa jadi besar kalau diabaikan.

Merawat motor matic tua di tahun 2025 itu bukan sekadar tugas, tapi juga sebuah bentuk apresiasi terhadap sebuah mesin yang telah setia menemani perjalanan hidup kita. Mungkin memang kadang ribet, mungkin butuh biaya lebih untuk spare part yang langka, tapi kepuasan melihat si tua tetap ngacir di jalan itu tak ternilai harganya. Motor tua bukan berarti usang, tapi klasik yang butuh sentuhan kasih sayang. Dengan perawatan yang tepat, motor matic tuamu akan tetap jadi primadona, bahkan di tengah gempuran teknologi masa depan! Jadi, siapkah kamu tetap bangga dengan motor matic tuamu?

Next News